Senin, 13 Mei 2013

Come And Let Me Look In Your Eyes

I guess growin' isn't hard to do, just stand against the wall
Once I was just two feet high
Today I'm six feet tall
But knowin' who to listen to, is somethin' else again
Words just whistle around my head
like seasons in the wind
All across the water the clouds are sailin'
they won't let me look at the sky
All I want to do is try to find myself
Come and let me look in your eyes

In searchin' for the way to go I've followed all the rules
The way they say to choose between the wise men and the fools
I listened to the words they say
I read what I should read
I do whatever's right to do
Try to be what I should be
Someone let me in I think the sky is falling
Seems I've gotten lost on my way
All I want to do is try to find myself
Come and let me look in your eyes
But wisdom isn't underground, nor on a mountainside
Where am I to take myself, there's no place here to hide Where can I hide
All across the universe the stars are fadin' seems I've gotten lost on my way
All I want to do is try to find myself
Come and let me look in your eyes
Come and let me look in your eyes
Come and let me look in your eyes

http://www.youtube.com/watch?v=qMrbTV2UWeE&feature=related

Tunjuk Satu Bintang


 Coba kau tunjuk satu bintang
S'bagai pedoman langkah kita
Jabat erat hasil karyaku…
Hingga terbias warna syahdu

Akan ku ukir satu kisah tentang kita
Dimana baik dan buruk terangkum oleh indah
Akan ku cerna semua karya cipta kita
Dimana hitam dan putih terbalut oleh hangatnya cinta

Dan bila semua terwujudkan...
Di sisimu s'lalu hariku 
 http://www.youtube.com/watch?v=7i6thnnDxOE

Rindu Lukisan



Rindu lukisan mata suratan
Hatiku nan merindu
Rindu bayangan nan meliputi
Paras seri wajahmu

Mengapa membisu seribu kata
Mengapa membisu seribu basa
Mungkinkah bulan merindukan kumbang
Dapatkah kumbang mencapai rembulan

Rindu katakan
rindu usah kau
malu karena asmara
Risau engkau dik
risau akupun
Maklum maksud tak sampai
Rindu hatimu akupun demiklan
Rindu sudah nasib untung dibadan
 http://www.youtube.com/watch?v=tFetwMDnniY&feature=related

Hati Lebur jadi Debu



Titik-titik noda,
 tertinggal di dalam dada
Guratan hatiku masih ada
Terguris di mata,
pahit ku rasakan
Hari ini hati masih luka

Telah aku cuba,
melupakan segalanya
Namun titik terang tiada datang
Langit makin cerah,
luka makin dalam
Hati ini hancur jadi debu

Hanya satu,
yang ku sayangi
Tiada pengganti,
sampai saat ini

Hari-hari,
langit kelabu
Menutup hatiku,
serasa 'kan mati

Bukit 'kan ku daki,
laut pun ku seberangi
Agar dapat lupakan diri mu
Namun apa daya,
aku manusia
Gagal menghapus kenangan lama

http://www.youtube.com/watch?v=0y_B0BXe6lU&feature=related

Lagu Enam

Kemana perginya mainanku ?
Mobil mobilan dari kulit jeruk
Kuda kudaan dari pelepah pisang
Entah kemana perginya

Sekarang sulit membedakan
Mana mainan mana sungguhan
Semua mahal
Semua harus dibeli di toko toko penggoda hati

Minta ampun harga mainan kini
Ada yang seharga gaji menteri
Terbuat dari plastik maupun besi
Hanya untuk gengsi anak bayi

Tak ada lagi bocah berkreasi
Semua sudah tersedia
Mereka menjadi cengeng dan manja
Kejernihan otaknya pun sirna

Mana mainanku yang dulu ?
Aku ingin melihat bentuknya
Aku ingin mengingat nama namanya
Yang pernah akrab dengan kehidupan ini 

Serenade

Aku ingin nyanyikan lagu
Buat orang orang yang tertindas
Hidup di alam bebas
Dengan jiwa yang terpapas
Dengan jiwa yang terpapas

Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya

Aku ingin nyanyikan lagu
Bagi kaum kaum yang terbuang
Kehilangan semangat juang
Terlena dalam mimpi panjang
Ditengah hidup yang bimbang

Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya

Di lorong lorong lorong jalan
Di kolong kolong kolong jembatan
Di kaki kaki kaki lima
Di bawah menara
Kau masih mendekap derita
Kau masih mendekap derita

Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya

Aku ingin nyanyikan lagu
Tanpa kemiskinan dan kemunafikan
Tanpa air mata dan kesengsaraan
Agar dapat melihat surga
Agar dapat melihat surga

Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya

Coretan Dinding

Coretan dinding membuat resah
Resah hati pencoret
Mungkin ingin tampil
Tapi lebih resah pembaca coretannya
Sebab coretan dinding
Adalah pemberontakan kucing hitam
Yang terpojok ditiap tempat sampah, ditiap kota
Cakarnya siap dengan kuku kuku tajam
Matanya menyala mengawasi gerak musuhnya
Musuhnya adalah penindas
Yang menganggap remeh coretan dinding kota
Coretan dinding terpojok di tempat sampah
Kucing hitam dan penindas sama sama resah 

Koran-koranku

Aku baca koran ada dalang mainkan wayang
Didalam koran banyak wayang ingin jadi bintang
Ku baca koran belum juga selesai persoalan
Didalam koran semakin jernih kaca kehidupan
Engkau koranku

Sementara kehidupan masih harus berputar
Sementara masih banyak orang terpaksa bertahan
Menunggu mendengar melihat apa yang kan terjadi
Koran koran berikanlah kami jawaban yang pasti
Engkau koranku

Seharusnya kau buka pintu pintu dunia
Menceritakan apa saja yang sebenarnya
Jadilah engkau api penyadaran
Kehidupan
Jadilah engkau api penyadaran
Sang kebenaran haruslah dijaga dan dikabarkan

Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita

Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita

Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita

Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita

Bohong 

Intermezo

Katanya malam sepi
Ternyata malam tak sepi
Malam katanya sama
Ternyata malam tak sama

Didesaku dikotamu
Memang ada malam
Dihatimu dihatiku
Malam memang ada

Namun malammu tak sama malamku
Namun hatimu tak sama hatiku
Pahamkah kau ceritaku tantang malam

Malam didesaku nyanyi jangkrik merdu
Malam dikotamu keluh kesah bertalu
Malam dihatiku tetap gelap tak terang
Malam dihatimu gelap jadi bumerang Sukur...

Oh ya, disini jurang kita Dalam...
dalam teramat dalam
Seperti gelapnya malam

Di heningnya malam
Di redupnya sinar
Satu rembulan berjuta bintang

Ayun kaki membelah sepi
Iring angan hidup punya arti
Seorang lelaki coba sembunyi

Kala keseribu teguk
Hanguslah problema yang menghimpit dada
Berbisik seorang pemabuk
Kepada dunia yang remehkan dia
Kepada dunia yang remehkan dia

Hembus angin lewat
Belai tubuh penat
Seorang lelaki bergumul pekat

Bosan kadang singgah
Di jiwa yang lelah Kadang ada jemu
Sekejap berlalu

Kala keseribu teguk
Hanguslah problema yang menghimpit dada
Berbisik seorang pemabuk
Kepada dunia yang remehkan dia
Kepada dunia yang remehkan dia 

Selamat Tinggal Malam


S'lamat tinggal malam.......
Yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan

Lama memang....
Kita berteman
Tempuh jalan yang kelam

Terima kasih malam....
Yang hitam
Banyak kau ajarkan....padaku

S'gala dosa....s'gala cela...
S'gala luka...
S'gala...galanya

Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu

Bahwa hari ada malam
Hari ada siang
Hari...ada pagi...hari adalah
Hari

Engkau hanya diam
Dengarkan..

Tawaku yang keras...
Cemooh
Dengar ucapmu....
Dengar katamu...dengar....
Khotbahmu.....
Dengar bohongmu..

Oh malam maafkan aku...
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu

Hari ada pagi...
Hari ada malam
Hari ada siang...

Dalam hati s'lalu ada
Kemungkinan

Tajam Tak Bertepi



Tiada tergambarkan
Dalam kata-kata
Perasaan sedih ini
Maka kuungkapkan lewat nada
Syair lagu ini


Telah kunyatakan namun t'lah kuduga
Jawaban yang kan kuterima
Rasa penasaran dalam hatiku
Tajam tak bertepi

Selangkah demi selangkah
Kau turutkan kata hati
Sampai jauhke ujung bukit
Yang berbatas langit

Kapalku t'lah hancur
Badanpun t'lah luka
Bahkan hati t'lah berkeping
Tetap tak kutemukan jawaban
 http://www.youtube.com/watch?v=qRjR8xCjyls

Hasrat

Dihatiku ada dirimu
Entah kapan ku tak tahu
Asmaraku asmaramu
Telah menyatu di hatiku
Sampai kapan, sampai kapan
Ku tak tahu...

Duhai kasih belahan hatiku
Dengar jua di jantungku
Suara cinta yang berseri
Langkah cita yang menyatu
Terimalah dengan tulus jiwa ini

Asmaraku asmaramu
Bagai telaga yang biru
Ingin memancarkan sinar di hidupmu
Asmaraku asmaramu
Bagai ceria rembulan
Kuingin engkau peluk cintaku

Satu janji yang kupendam pasti
Setia yang ada di diri
Sampai nanti sampai nanti
Gapai segera cita diri
Biar bersemi sinar kasih jiwa ini 


Andi Meriem Matalatta

Brian Adams - (Everything I do) I do it for you


Look into my eyes - you will see
What you mean to me
Search your heart - search your soul
And when you find me there you'll search no more
Don't tell me it's not worth tryin' for
You can't tell me it's not worth dyin' for
You know it's true
Everything I do - I do it for you

Look into my heart - you will find
There's nothin' there to hide
Take me as I am - take my life

I would give it all I would sacrifice
Don't tell me it's not worth fightin' for
I can't help it there's nothin' I want morev Ya know it's true
Everything I do - I do it for you

There's no love - like your love
And no other - could give more love
There's nowhere - unless you're there
All the time - all the way

Don't tell me it's not worth tryin' for
I can't help it there's nothin' I want more
I would fight for you - I'd lie for you
Walk the wire for you - Ya I'd die for you

Ya know it's true
Everything I do - I do it for you

Astuti

Dari satu majalah yang cukup ternama
Aku lihat satu nona di sampul muka
Nona yang cantik jelita
Simpatik dan sederhana
Sungguh mati bikinku terpesona

Spatu putih menghiasi kaki si nona
Celana jins menemani penampilannya
Acuh tapi bersahaja
Serasi dipandang mata
Siapa dia siapa namanya

O, Astuti ..tuti..tuti
Si cantik jelita
O, Astuti .. tuti ..tuti
Nama sang primadona
O, Astuti tuti tuti
Kau sungguh jelita
O, Astuti tuti tuti
Primadona, primadona ku
http://www.youtube.com/watch?v=RYlqvamm67o&feature=related

Kau Masih Kekasihku

Jauh dilubuk hatiku
Masih terukir namamu
Jauh didasar jiwaku
Engkau masih kekasihku

Tak bisa kutahan lagi angin
Untuk semua kenangan yang berlalu
Hembuskan sepi merobek hati

Meski raga ini tak lagi milikmu
Namun didalam hatiku sungguh engkau hidup
Entah sampai kapan
Kutahankan rasa cinta ini

Chorus

Dan kuberharap semua ini
Bukanlah kekeliruan seperti yang kukira
Seumur hidupku
Akan menjadi doa untukmu

Chorus

Andai saja waktu bisa terulang kembali
Akan kuserahkan hidupku ini disisimu
Namun ku tau itu takkan mungkin terjadi
Rasa ini menyiksaku sungguh-sungguh menyiksaku

Chorus

Jauh dilubuk hatiku
Kau masih kekasihku 
http://www.youtube.com/watch?v=O6Pd5LVHyCw

Engkau Tetap Sahabatku

Dia adalah sahabatku bahkan lebih
Dia adalah yang diburu...datang padaku
Sekedar lepas lelah dan sembunyi
Untuk berlari lagi

Dia adalah yang terbuang...mengetuk pintuku
Penuh luka dipunggungnya...merah hitam
Dia menjadi terbuang....setelah harapannya....
dibuang.....
Bapaknya pegawai kecil.... kelas sandal jepit
yang kini di dalam penjara...sedang bela anaknya
Untuk darah daging yang tercinta
Selesaikan sekolah

Sahabatku...gantikan bapaknya...
coba mencari kerja
Namun yang didapat cemooh
Harga dirinya berontak
Lalu dia tetapkan hati
Hancurkan sang pembuang
Air putih aku hidangkan...aku dipersimpangan
aku hitung semua lukanya...
Seribu bahkan lebih..sejuta lebih

Pagi buta dia berangkat...diam-diam
Masih sempat selimuti aku....yang tertidur
Aku terharu...doaku untukmu
Sebutir peluru yang tertinggal dibawah bantalnya
Bertali jadikan kalung lalu kukenakan
segera mengingatmu kawan
yang terus berlalu
Selamat jalan kawan...
Selamat menari air mata
Hei...sahabat yang terbuang
Engkau sahabatku....tetap sahabatku 


Iwan Fals

Apakah Mungkin

Apakah mungkin engkau merasakan
rindu seperti yang aku derita?
Jauh terbentang bukit dan lautan
Waktu pun seperti berhenti berdetak

Apakah mungkin gelora cintaku
dapat kautangkap? Kukirim lewat angin
Aku khawatir kalimat yang kutulis,
kurangkai berhari-hari tetap tak berbalas

Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa

Apakah mungkin gelombang di laut
getarnya terasa sampai ke puncak bukit?
Langkah di pesisir pasti tinggalkan jejak
Ingin kutelusuri sampai di cakrawala

Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa..


ebiet g. ade

Ada Sisa Sisa Suara

Ada sisa-sisa suara yang bergema dalam dada
Aku tak mendengar apapun, gemuruh di luar pintu,
ia terus mengejarku, ia terus menghatuiku
Mengendalikan seluruh gerak dan naluriku

Ada akal yang masih bening, ada budi yang masih jernih
Bertarung serentak bergumul bola-bola api,
ia terus membelenggu, ia ingin melukaiku,
membalut semua indra akal fikirku

Ada yang tak dapat aku lepas meskipun berulang aku coba
Waktu berputar semakin cepat, aku telah jauh tertinggal
Ada yang tak pantas aku sandang, setumpuk penghargaan
Lebih baik kutelan kata-kataku, angan-anganku
hu hu hu hu hu hu hu...

Ada akal yang masih bening, ada budi yang masih jernih
Bertarung serentak bergumul bola-bola api,
ia terus membelenggu, ia ingin melukaiku,
membalut semua indra akal fikirku

Ada yang tak dapat aku lepas meskipun berulang aku coba
Waktu berputar semakin cepat, aku telah jauh tertinggal
Ada yang tak pantas aku sandang, setumpuk penghargaan
Lebih baik kutelan kata-kataku, angan-anganku
ho ho ho ho ho ho ho...

Berjalan Diam Diam

Berjalan diam-diam ternyata banyak makna
Setiap sudut dapat aku lihat
semua yang tersembunyi serta merta kubuka
Kotor berdebu, kumuh dan kusam
Seperti apa adanya

Angin menampar-nampar membuatku terperangah
Aku terhenti di kaki bukit
Ranting kering kerontang patah berderak-derak
Sejuta anak sakit dan lapar
menari-nari di mataku, bernyanyi-nyanyi di jiwaku

Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka terus merangkak menggapai batang angin
kita tak melihat ho... ho ho

Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya

Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka coba merangkak menggapai batang angin
kita tak melihat ho... ho ho

Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya

Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya

Sepucuk Surat Cinta

Coba kau tinggalkan aku sendiri
untuk belajar menahan kerinduan
dan untuk menimbang sampai seberapa
kadar cinta kasihku kepadamu,
sampai seberapa kesetiaanku padamu

Coba kau biarkan aku berfikir
apa yang mesti kukatakan padamu
Setiap orang selalu saja bicara
tentang masa depan dan masa silam
Aku akan jujur saja kukatakan, “aku cinta padamu.”

Kulihat kaki-kaki burung berdansa
Kudengar putik-putik kembang berdendang
Itukah pertanda aku jatuh cinta?
Itukah pertanda hatiku kembali tergugah?

Coba kau renungkan sekali lagi
di sisi manakah ‘ku harus berdiri
sebab ini semua tergantung padamu
sedang di sini telah kubuka tanganku
Sekarang tinggal bagaimanakah kau bersikap padaku

Kekerasanmu mulai aku sukai
Sikap-sikapmu pun telah kumengerti
Pandangan hidupmu aku pun setuju
walau kita ada di jalan berbeda
tetapi jelas bahwa tujuan kita sama, padaNya

Benarkah di satu sudutmu, Jakarta,
cintaku mulai tumbuh subur?
Atau semua ini hanyalah sejenak
seperti yang selalu aku dapati,
seperti yang selalu aku temui berakhir?
Coba kau tinggalkan aku sendiri untuk belajar menahan kerinduan dan untuk menimbang sampai seberapa kadar cinta kasihku kepadamu, sampai seberapa kesetiaanku padamu Coba kau biarkan aku berfikir apa yang mesti kukatakan padamu Setiap orang selalu saja bicara tentang masa depan dan masa silam Aku akan jujur saja kukatakan, “aku cinta padamu.” Kulihat kaki-kaki burung berdansa Kudengar putik-putik kembang berdendang Itukah pertanda aku jatuh cinta? Itukah pertanda hatiku kembali tergugah? Coba kau renungkan sekali lagi di sisi manakah ‘ku harus berdiri sebab ini semua tergantung padamu sedang di sini telah kubuka tanganku Sekarang tinggal bagaimanakah kau bersikap padaku Kekerasanmu mulai aku sukai Sikap-sikapmu pun telah kumengerti Pandangan hidupmu aku pun setuju walau kita ada di jalan berbeda tetapi jelas bahwa tujuan kita sama, padaNya Benarkah di satu sudutmu, Jakarta, cintaku mulai tumbuh subur? Atau semua ini hanyalah sejenak seperti yang selalu aku dapati, seperti yang selalu aku temui berakhir?

Biarkanlah Hati Yang Bicara

Coba diam sejenak, amati suara angin
Barangkali di sana ada yang engkau cari
Coba dekapkan wajahmu di bawah sinar lampu
Tak perlu kau katakan, rindumu telah terbaca ho..
Tumpahkanlah lewat nyanyian
Salah satu cara untuk menyiasati rindu
Kadang-kadang tanpa terasa
tetes air mata membasahi pipi

Coba katakan padaku apa yang engkau inginkan
Barangkali aku mampu melepaskan dukamu
Coba kau dekap hening terbang menembus waktu
Tak perlu kau risaukan luka dan kepedihan hm hm hm
Setidaknya aku dapat
mengajakmu larut dalam gelora nyanyianku
Kadang-kadang tanpa terasa
mataharimu telah bersinar ceria kembali

Simpanlah mimpimu dalam kehangatan mentari
ketika embun masih menggantung
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara

Kau tak pernah tahu kapan dukamu terobati
Meskipun hujan t'lah mulai turun
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara

Apakah aku benar-benar memiliki kamu

Telah kuberikan semua yang ada didalam jiwa
Tak tersisa walau sekecil debu
Ku ikhlaskan goresan rasa namun kata yang indah
Selalu berlabuh di tempat yang salah

Hari sepi menikam dalam
Tak adakah secercah harapan

Biduk cinta yang hampir karam coba aku tahan
Sempat goyah sempat aku bosan
Hasrat hati yang kini terganggu oleh rasa ragu
Kemanakah rindu yang kemarin

Ungkapkanlah isi hatimu
Jangan pernah berpaling dariku
Tunjukkanlah rasa cintamu
Jangan sampai aku bertanya

Apakah aku benar-benar memiliki
Apakah aku benar-benar memiliki
Kamu

Sendiri

Bunga berguguran..
Bunga berjatuhan...
Bagai hatiku ini...
Sedih...
Oh... sedih..

Hari yang mendatang..
Embun beterbangan..
Bagai... hatiku ini
Sedih...
Oh... Sedih..

Dia yang telah pergi
Tak akan datang lagi..
Tak tahu
Bagaimana
Hatiku ini...
Sedih..
Oh... Sedih..

Sendiri..
Kusendiri...
Menyepi..
Ku menyepi...
Tiada harapan...

(Lagu Lama yg Indah)