I guess growin' isn't hard to do, just stand against the wall
Once I was just two feet high
Today I'm six feet tall
But knowin' who to listen to, is somethin' else again
Words just whistle around my head
like seasons in the wind
All across the water the clouds are sailin'
they won't let me look at the sky
All I want to do is try to find myself
Come and let me look in your eyes
In searchin' for the way to go I've followed all the rules
The way they say to choose between the wise men and the fools
I listened to the words they say
I read what I should read
I do whatever's right to do
Try to be what I should be
Someone let me in I think the sky is falling
Seems I've gotten lost on my way
All I want to do is try to find myself
Come and let me look in your eyes
But wisdom isn't underground, nor on a mountainside
Where am I to take myself, there's no place here to hide Where can I hide
All across the universe the stars are fadin' seems I've gotten lost on my way
All I want to do is try to find myself
Come and let me look in your eyes
Come and let me look in your eyes
Come and let me look in your eyes
http://www.youtube.com/watch?v=qMrbTV2UWeE&feature=related
Senin, 13 Mei 2013
Tunjuk Satu Bintang
Coba kau tunjuk satu bintang
S'bagai pedoman langkah kita
Jabat erat hasil karyaku…
Hingga terbias warna syahdu
Akan ku ukir satu kisah tentang kita
Dimana baik dan buruk terangkum oleh indah
Akan ku cerna semua karya cipta kita
Dimana hitam dan putih terbalut oleh hangatnya cinta
Dan bila semua terwujudkan...
Di sisimu s'lalu hariku
http://www.youtube.com/watch?v=7i6thnnDxOE
Rindu Lukisan
Rindu lukisan mata suratan
Hatiku nan merindu
Rindu bayangan nan meliputi
Paras seri wajahmu
Mengapa membisu seribu kata
Mengapa membisu seribu basa
Mungkinkah bulan merindukan kumbang
Dapatkah kumbang mencapai rembulan
Rindu katakan
rindu usah kau
malu karena asmara
Risau engkau dik
risau akupun
Maklum maksud tak sampai
Rindu hatimu akupun demiklan
Rindu sudah nasib untung dibadan
http://www.youtube.com/watch?v=tFetwMDnniY&feature=related
Hati Lebur jadi Debu
Titik-titik noda,
tertinggal di dalam dada
Guratan hatiku masih ada
Terguris di mata,
pahit ku rasakan
Hari ini hati masih luka
Telah aku cuba,
melupakan segalanya
Namun titik terang tiada datang
Langit makin cerah,
luka makin dalam
Hati ini hancur jadi debu
Hanya satu,
yang ku sayangi
Tiada pengganti,
sampai saat ini
Hari-hari,
langit kelabu
Menutup hatiku,
serasa 'kan mati
Bukit 'kan ku daki,
laut pun ku seberangi
Agar dapat lupakan diri mu
Namun apa daya,
aku manusia
Gagal menghapus kenangan lama
http://www.youtube.com/watch?v=0y_B0BXe6lU&feature=related
Lagu Enam
Kemana perginya mainanku ?
Mobil mobilan dari kulit jeruk
Kuda kudaan dari pelepah pisang
Entah kemana perginya
Sekarang sulit membedakan
Mana mainan mana sungguhan
Semua mahal
Semua harus dibeli di toko toko penggoda hati
Minta ampun harga mainan kini
Ada yang seharga gaji menteri
Terbuat dari plastik maupun besi
Hanya untuk gengsi anak bayi
Tak ada lagi bocah berkreasi
Semua sudah tersedia
Mereka menjadi cengeng dan manja
Kejernihan otaknya pun sirna
Mana mainanku yang dulu ?
Aku ingin melihat bentuknya
Aku ingin mengingat nama namanya
Yang pernah akrab dengan kehidupan ini
Mobil mobilan dari kulit jeruk
Kuda kudaan dari pelepah pisang
Entah kemana perginya
Sekarang sulit membedakan
Mana mainan mana sungguhan
Semua mahal
Semua harus dibeli di toko toko penggoda hati
Minta ampun harga mainan kini
Ada yang seharga gaji menteri
Terbuat dari plastik maupun besi
Hanya untuk gengsi anak bayi
Tak ada lagi bocah berkreasi
Semua sudah tersedia
Mereka menjadi cengeng dan manja
Kejernihan otaknya pun sirna
Mana mainanku yang dulu ?
Aku ingin melihat bentuknya
Aku ingin mengingat nama namanya
Yang pernah akrab dengan kehidupan ini
Serenade
Aku ingin nyanyikan lagu
Buat orang orang yang tertindas
Hidup di alam bebas
Dengan jiwa yang terpapas
Dengan jiwa yang terpapas
Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya
Aku ingin nyanyikan lagu
Bagi kaum kaum yang terbuang
Kehilangan semangat juang
Terlena dalam mimpi panjang
Ditengah hidup yang bimbang
Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya
Di lorong lorong lorong jalan
Di kolong kolong kolong jembatan
Di kaki kaki kaki lima
Di bawah menara
Kau masih mendekap derita
Kau masih mendekap derita
Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya
Aku ingin nyanyikan lagu
Tanpa kemiskinan dan kemunafikan
Tanpa air mata dan kesengsaraan
Agar dapat melihat surga
Agar dapat melihat surga
Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya
Buat orang orang yang tertindas
Hidup di alam bebas
Dengan jiwa yang terpapas
Dengan jiwa yang terpapas
Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya
Aku ingin nyanyikan lagu
Bagi kaum kaum yang terbuang
Kehilangan semangat juang
Terlena dalam mimpi panjang
Ditengah hidup yang bimbang
Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya
Di lorong lorong lorong jalan
Di kolong kolong kolong jembatan
Di kaki kaki kaki lima
Di bawah menara
Kau masih mendekap derita
Kau masih mendekap derita
Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya
Aku ingin nyanyikan lagu
Tanpa kemiskinan dan kemunafikan
Tanpa air mata dan kesengsaraan
Agar dapat melihat surga
Agar dapat melihat surga
Kenapa harus takut pada matahari ?
Kepalkan tangan dan halau setiap panasnya
Kenapa harus takut pada malam hari ?
Nyalakan api dalam hati usir segala kelamnya
Coretan Dinding
Coretan dinding membuat resah
Resah hati pencoret
Mungkin ingin tampil
Tapi lebih resah pembaca coretannya
Sebab coretan dinding
Adalah pemberontakan kucing hitam
Yang terpojok ditiap tempat sampah, ditiap kota
Cakarnya siap dengan kuku kuku tajam
Matanya menyala mengawasi gerak musuhnya
Musuhnya adalah penindas
Yang menganggap remeh coretan dinding kota
Coretan dinding terpojok di tempat sampah
Kucing hitam dan penindas sama sama resah
Resah hati pencoret
Mungkin ingin tampil
Tapi lebih resah pembaca coretannya
Sebab coretan dinding
Adalah pemberontakan kucing hitam
Yang terpojok ditiap tempat sampah, ditiap kota
Cakarnya siap dengan kuku kuku tajam
Matanya menyala mengawasi gerak musuhnya
Musuhnya adalah penindas
Yang menganggap remeh coretan dinding kota
Coretan dinding terpojok di tempat sampah
Kucing hitam dan penindas sama sama resah
Koran-koranku
Aku baca koran ada dalang mainkan wayang
Didalam koran banyak wayang ingin jadi bintang
Ku baca koran belum juga selesai persoalan
Didalam koran semakin jernih kaca kehidupan
Engkau koranku
Sementara kehidupan masih harus berputar
Sementara masih banyak orang terpaksa bertahan
Menunggu mendengar melihat apa yang kan terjadi
Koran koran berikanlah kami jawaban yang pasti
Engkau koranku
Seharusnya kau buka pintu pintu dunia
Menceritakan apa saja yang sebenarnya
Jadilah engkau api penyadaran
Kehidupan
Jadilah engkau api penyadaran
Sang kebenaran haruslah dijaga dan dikabarkan
Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita
Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita
Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita
Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita
Bohong
Didalam koran banyak wayang ingin jadi bintang
Ku baca koran belum juga selesai persoalan
Didalam koran semakin jernih kaca kehidupan
Engkau koranku
Sementara kehidupan masih harus berputar
Sementara masih banyak orang terpaksa bertahan
Menunggu mendengar melihat apa yang kan terjadi
Koran koran berikanlah kami jawaban yang pasti
Engkau koranku
Seharusnya kau buka pintu pintu dunia
Menceritakan apa saja yang sebenarnya
Jadilah engkau api penyadaran
Kehidupan
Jadilah engkau api penyadaran
Sang kebenaran haruslah dijaga dan dikabarkan
Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita
Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita
Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita
Jangan putar balikkan cerita
Jangan jungkir balikkan berita
Bohong
Intermezo
Katanya malam sepi
Ternyata malam tak sepi
Malam katanya sama
Ternyata malam tak sama
Didesaku dikotamu
Memang ada malam
Dihatimu dihatiku
Malam memang ada
Namun malammu tak sama malamku
Namun hatimu tak sama hatiku
Pahamkah kau ceritaku tantang malam
Malam didesaku nyanyi jangkrik merdu
Malam dikotamu keluh kesah bertalu
Malam dihatiku tetap gelap tak terang
Malam dihatimu gelap jadi bumerang Sukur...
Oh ya, disini jurang kita Dalam...
dalam teramat dalam
Seperti gelapnya malam
Di heningnya malam
Di redupnya sinar
Satu rembulan berjuta bintang
Ayun kaki membelah sepi
Iring angan hidup punya arti
Seorang lelaki coba sembunyi
Kala keseribu teguk
Hanguslah problema yang menghimpit dada
Berbisik seorang pemabuk
Kepada dunia yang remehkan dia
Kepada dunia yang remehkan dia
Hembus angin lewat
Belai tubuh penat
Seorang lelaki bergumul pekat
Bosan kadang singgah
Di jiwa yang lelah Kadang ada jemu
Sekejap berlalu
Kala keseribu teguk
Hanguslah problema yang menghimpit dada
Berbisik seorang pemabuk
Kepada dunia yang remehkan dia
Kepada dunia yang remehkan dia
Ternyata malam tak sepi
Malam katanya sama
Ternyata malam tak sama
Didesaku dikotamu
Memang ada malam
Dihatimu dihatiku
Malam memang ada
Namun malammu tak sama malamku
Namun hatimu tak sama hatiku
Pahamkah kau ceritaku tantang malam
Malam didesaku nyanyi jangkrik merdu
Malam dikotamu keluh kesah bertalu
Malam dihatiku tetap gelap tak terang
Malam dihatimu gelap jadi bumerang Sukur...
Oh ya, disini jurang kita Dalam...
dalam teramat dalam
Seperti gelapnya malam
Di heningnya malam
Di redupnya sinar
Satu rembulan berjuta bintang
Ayun kaki membelah sepi
Iring angan hidup punya arti
Seorang lelaki coba sembunyi
Kala keseribu teguk
Hanguslah problema yang menghimpit dada
Berbisik seorang pemabuk
Kepada dunia yang remehkan dia
Kepada dunia yang remehkan dia
Hembus angin lewat
Belai tubuh penat
Seorang lelaki bergumul pekat
Bosan kadang singgah
Di jiwa yang lelah Kadang ada jemu
Sekejap berlalu
Kala keseribu teguk
Hanguslah problema yang menghimpit dada
Berbisik seorang pemabuk
Kepada dunia yang remehkan dia
Kepada dunia yang remehkan dia
Selamat Tinggal Malam
S'lamat tinggal malam.......
Yang hitam
Antar aku pergi ikhlaskan
Lama memang....
Kita berteman
Tempuh jalan yang kelam
Terima kasih malam....
Yang hitam
Banyak kau ajarkan....padaku
S'gala dosa....s'gala cela...
S'gala luka...
S'gala...galanya
Pernah kau kecewa padaku
Sebab ku tak percaya padamu
Bahwa hari ada malam
Hari ada siang
Hari...ada pagi...hari adalah
Hari
Engkau hanya diam
Dengarkan..
Tawaku yang keras...
Cemooh
Dengar ucapmu....
Dengar katamu...dengar....
Khotbahmu.....
Dengar bohongmu..
Oh malam maafkan aku...
Yang lupa saat itu
Oh malam maafkan aku
Tak percaya padamu
Hari ada pagi...
Hari ada malam
Hari ada siang...
Dalam hati s'lalu ada
Kemungkinan
Tajam Tak Bertepi
Tiada tergambarkan
Dalam kata-kata
Perasaan sedih ini
Maka kuungkapkan lewat nada
Syair lagu ini
Telah kunyatakan namun t'lah kuduga
Jawaban yang kan kuterima
Rasa penasaran dalam hatiku
Tajam tak bertepi
Selangkah demi selangkah
Kau turutkan kata hati
Sampai jauhke ujung bukit
Yang berbatas langit
Kapalku t'lah hancur
Badanpun t'lah luka
Bahkan hati t'lah berkeping
Tetap tak kutemukan jawaban
http://www.youtube.com/watch?v=qRjR8xCjyls
Hasrat
Dihatiku ada dirimu
Entah kapan ku tak tahu
Asmaraku asmaramu
Telah menyatu di hatiku
Sampai kapan, sampai kapan
Ku tak tahu...
Duhai kasih belahan hatiku
Dengar jua di jantungku
Suara cinta yang berseri
Langkah cita yang menyatu
Terimalah dengan tulus jiwa ini
Asmaraku asmaramu
Bagai telaga yang biru
Ingin memancarkan sinar di hidupmu
Asmaraku asmaramu
Bagai ceria rembulan
Kuingin engkau peluk cintaku
Satu janji yang kupendam pasti
Setia yang ada di diri
Sampai nanti sampai nanti
Gapai segera cita diri
Biar bersemi sinar kasih jiwa ini
Andi Meriem Matalatta
Entah kapan ku tak tahu
Asmaraku asmaramu
Telah menyatu di hatiku
Sampai kapan, sampai kapan
Ku tak tahu...
Duhai kasih belahan hatiku
Dengar jua di jantungku
Suara cinta yang berseri
Langkah cita yang menyatu
Terimalah dengan tulus jiwa ini
Asmaraku asmaramu
Bagai telaga yang biru
Ingin memancarkan sinar di hidupmu
Asmaraku asmaramu
Bagai ceria rembulan
Kuingin engkau peluk cintaku
Satu janji yang kupendam pasti
Setia yang ada di diri
Sampai nanti sampai nanti
Gapai segera cita diri
Biar bersemi sinar kasih jiwa ini
Andi Meriem Matalatta
Brian Adams - (Everything I do) I do it for you
Look into my eyes - you will see
What you mean to me
Search your heart - search your soul
And when you find me there you'll search no more
Don't tell me it's not worth tryin' for
You can't tell me it's not worth dyin' for
You know it's true
Everything I do - I do it for you
Look into my heart - you will find
There's nothin' there to hide
Take me as I am - take my life
I would give it all I would sacrifice
Don't tell me it's not worth fightin' for
I can't help it there's nothin' I want morev Ya know it's true
Everything I do - I do it for you
There's no love - like your love
And no other - could give more love
There's nowhere - unless you're there
All the time - all the way
Don't tell me it's not worth tryin' for
I can't help it there's nothin' I want more
I would fight for you - I'd lie for you
Walk the wire for you - Ya I'd die for you
Ya know it's true
Everything I do - I do it for you
Astuti
Dari satu majalah yang cukup ternama
Aku lihat satu nona di sampul muka
Nona yang cantik jelita
Simpatik dan sederhana
Sungguh mati bikinku terpesona
Spatu putih menghiasi kaki si nona
Celana jins menemani penampilannya
Acuh tapi bersahaja
Serasi dipandang mata
Siapa dia siapa namanya
O, Astuti ..tuti..tuti
Si cantik jelita
O, Astuti .. tuti ..tuti
Nama sang primadona
O, Astuti tuti tuti
Kau sungguh jelita
O, Astuti tuti tuti
Primadona, primadona ku
http://www.youtube.com/watch?v=RYlqvamm67o&feature=related
Aku lihat satu nona di sampul muka
Nona yang cantik jelita
Simpatik dan sederhana
Sungguh mati bikinku terpesona
Spatu putih menghiasi kaki si nona
Celana jins menemani penampilannya
Acuh tapi bersahaja
Serasi dipandang mata
Siapa dia siapa namanya
O, Astuti ..tuti..tuti
Si cantik jelita
O, Astuti .. tuti ..tuti
Nama sang primadona
O, Astuti tuti tuti
Kau sungguh jelita
O, Astuti tuti tuti
Primadona, primadona ku
http://www.youtube.com/watch?v=RYlqvamm67o&feature=related
Kau Masih Kekasihku
Jauh dilubuk hatiku
Masih terukir namamu
Jauh didasar jiwaku
Engkau masih kekasihku
Tak bisa kutahan lagi angin
Untuk semua kenangan yang berlalu
Hembuskan sepi merobek hati
Meski raga ini tak lagi milikmu
Namun didalam hatiku sungguh engkau hidup
Entah sampai kapan
Kutahankan rasa cinta ini
Chorus
Dan kuberharap semua ini
Bukanlah kekeliruan seperti yang kukira
Seumur hidupku
Akan menjadi doa untukmu
Chorus
Andai saja waktu bisa terulang kembali
Akan kuserahkan hidupku ini disisimu
Namun ku tau itu takkan mungkin terjadi
Rasa ini menyiksaku sungguh-sungguh menyiksaku
Chorus
Jauh dilubuk hatiku
Kau masih kekasihku
http://www.youtube.com/watch?v=O6Pd5LVHyCw
Masih terukir namamu
Jauh didasar jiwaku
Engkau masih kekasihku
Tak bisa kutahan lagi angin
Untuk semua kenangan yang berlalu
Hembuskan sepi merobek hati
Meski raga ini tak lagi milikmu
Namun didalam hatiku sungguh engkau hidup
Entah sampai kapan
Kutahankan rasa cinta ini
Chorus
Dan kuberharap semua ini
Bukanlah kekeliruan seperti yang kukira
Seumur hidupku
Akan menjadi doa untukmu
Chorus
Andai saja waktu bisa terulang kembali
Akan kuserahkan hidupku ini disisimu
Namun ku tau itu takkan mungkin terjadi
Rasa ini menyiksaku sungguh-sungguh menyiksaku
Chorus
Jauh dilubuk hatiku
Kau masih kekasihku
http://www.youtube.com/watch?v=O6Pd5LVHyCw
Engkau Tetap Sahabatku
Dia adalah sahabatku bahkan lebih
Dia adalah yang diburu...datang padaku
Sekedar lepas lelah dan sembunyi
Untuk berlari lagi
Dia adalah yang terbuang...mengetuk pintuku
Penuh luka dipunggungnya...merah hitam
Dia menjadi terbuang....setelah harapannya....
dibuang.....
Bapaknya pegawai kecil.... kelas sandal jepit
yang kini di dalam penjara...sedang bela anaknya
Untuk darah daging yang tercinta
Selesaikan sekolah
Sahabatku...gantikan bapaknya...
coba mencari kerja
Namun yang didapat cemooh
Harga dirinya berontak
Lalu dia tetapkan hati
Hancurkan sang pembuang
Air putih aku hidangkan...aku dipersimpangan
aku hitung semua lukanya...
Seribu bahkan lebih..sejuta lebih
Pagi buta dia berangkat...diam-diam
Masih sempat selimuti aku....yang tertidur
Aku terharu...doaku untukmu
Sebutir peluru yang tertinggal dibawah bantalnya
Bertali jadikan kalung lalu kukenakan
segera mengingatmu kawan
yang terus berlalu
Selamat jalan kawan...
Selamat menari air mata
Hei...sahabat yang terbuang
Engkau sahabatku....tetap sahabatku
Iwan Fals
Dia adalah yang diburu...datang padaku
Sekedar lepas lelah dan sembunyi
Untuk berlari lagi
Dia adalah yang terbuang...mengetuk pintuku
Penuh luka dipunggungnya...merah hitam
Dia menjadi terbuang....setelah harapannya....
dibuang.....
Bapaknya pegawai kecil.... kelas sandal jepit
yang kini di dalam penjara...sedang bela anaknya
Untuk darah daging yang tercinta
Selesaikan sekolah
Sahabatku...gantikan bapaknya...
coba mencari kerja
Namun yang didapat cemooh
Harga dirinya berontak
Lalu dia tetapkan hati
Hancurkan sang pembuang
Air putih aku hidangkan...aku dipersimpangan
aku hitung semua lukanya...
Seribu bahkan lebih..sejuta lebih
Pagi buta dia berangkat...diam-diam
Masih sempat selimuti aku....yang tertidur
Aku terharu...doaku untukmu
Sebutir peluru yang tertinggal dibawah bantalnya
Bertali jadikan kalung lalu kukenakan
segera mengingatmu kawan
yang terus berlalu
Selamat jalan kawan...
Selamat menari air mata
Hei...sahabat yang terbuang
Engkau sahabatku....tetap sahabatku
Iwan Fals
Apakah Mungkin
Apakah mungkin engkau merasakan
rindu seperti yang aku derita?
Jauh terbentang bukit dan lautan
Waktu pun seperti berhenti berdetak
Apakah mungkin gelora cintaku
dapat kautangkap? Kukirim lewat angin
Aku khawatir kalimat yang kutulis,
kurangkai berhari-hari tetap tak berbalas
Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa
Apakah mungkin gelombang di laut
getarnya terasa sampai ke puncak bukit?
Langkah di pesisir pasti tinggalkan jejak
Ingin kutelusuri sampai di cakrawala
Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa..
ebiet g. ade
rindu seperti yang aku derita?
Jauh terbentang bukit dan lautan
Waktu pun seperti berhenti berdetak
Apakah mungkin gelora cintaku
dapat kautangkap? Kukirim lewat angin
Aku khawatir kalimat yang kutulis,
kurangkai berhari-hari tetap tak berbalas
Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa
Apakah mungkin gelombang di laut
getarnya terasa sampai ke puncak bukit?
Langkah di pesisir pasti tinggalkan jejak
Ingin kutelusuri sampai di cakrawala
Kadang-kadang bumi kucurigai
menyembunyikan jawabanmu
Kupelihara kegelisahan untuk mengasah
ketajaman rasa, kepekaan jiwa..
ebiet g. ade
Ada Sisa Sisa Suara
Ada sisa-sisa suara yang bergema dalam dada
Aku tak mendengar apapun, gemuruh di luar pintu,
ia terus mengejarku, ia terus menghatuiku
Mengendalikan seluruh gerak dan naluriku
Ada akal yang masih bening, ada budi yang masih jernih
Bertarung serentak bergumul bola-bola api,
ia terus membelenggu, ia ingin melukaiku,
membalut semua indra akal fikirku
Ada yang tak dapat aku lepas meskipun berulang aku coba
Waktu berputar semakin cepat, aku telah jauh tertinggal
Ada yang tak pantas aku sandang, setumpuk penghargaan
Lebih baik kutelan kata-kataku, angan-anganku
hu hu hu hu hu hu hu...
Ada akal yang masih bening, ada budi yang masih jernih
Bertarung serentak bergumul bola-bola api,
ia terus membelenggu, ia ingin melukaiku,
membalut semua indra akal fikirku
Ada yang tak dapat aku lepas meskipun berulang aku coba
Waktu berputar semakin cepat, aku telah jauh tertinggal
Ada yang tak pantas aku sandang, setumpuk penghargaan
Lebih baik kutelan kata-kataku, angan-anganku
ho ho ho ho ho ho ho...
Aku tak mendengar apapun, gemuruh di luar pintu,
ia terus mengejarku, ia terus menghatuiku
Mengendalikan seluruh gerak dan naluriku
Ada akal yang masih bening, ada budi yang masih jernih
Bertarung serentak bergumul bola-bola api,
ia terus membelenggu, ia ingin melukaiku,
membalut semua indra akal fikirku
Ada yang tak dapat aku lepas meskipun berulang aku coba
Waktu berputar semakin cepat, aku telah jauh tertinggal
Ada yang tak pantas aku sandang, setumpuk penghargaan
Lebih baik kutelan kata-kataku, angan-anganku
hu hu hu hu hu hu hu...
Ada akal yang masih bening, ada budi yang masih jernih
Bertarung serentak bergumul bola-bola api,
ia terus membelenggu, ia ingin melukaiku,
membalut semua indra akal fikirku
Ada yang tak dapat aku lepas meskipun berulang aku coba
Waktu berputar semakin cepat, aku telah jauh tertinggal
Ada yang tak pantas aku sandang, setumpuk penghargaan
Lebih baik kutelan kata-kataku, angan-anganku
ho ho ho ho ho ho ho...
Berjalan Diam Diam
Berjalan diam-diam ternyata banyak makna
Setiap sudut dapat aku lihat
semua yang tersembunyi serta merta kubuka
Kotor berdebu, kumuh dan kusam
Seperti apa adanya
Angin menampar-nampar membuatku terperangah
Aku terhenti di kaki bukit
Ranting kering kerontang patah berderak-derak
Sejuta anak sakit dan lapar
menari-nari di mataku, bernyanyi-nyanyi di jiwaku
Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka terus merangkak menggapai batang angin
kita tak melihat ho... ho ho
Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya
Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka coba merangkak menggapai batang angin
kita tak melihat ho... ho ho
Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya
Setiap sudut dapat aku lihat
semua yang tersembunyi serta merta kubuka
Kotor berdebu, kumuh dan kusam
Seperti apa adanya
Angin menampar-nampar membuatku terperangah
Aku terhenti di kaki bukit
Ranting kering kerontang patah berderak-derak
Sejuta anak sakit dan lapar
menari-nari di mataku, bernyanyi-nyanyi di jiwaku
Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka terus merangkak menggapai batang angin
kita tak melihat ho... ho ho
Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya
Gemuruh tanah runtuh menimpa kepala
seiring jerit ngilu menyayat
Gemuruh gumam doa, gerimis air mata
Simpati hanya lewat jendela
Terlampau jauh untuk diraih
Bunga-bunga karang merenda buih air, pecahkan gelombang
Mereka coba merangkak menggapai batang angin
kita tak melihat ho... ho ho
Mari kita bersama-sama berkaca
Lihat luka bernanah di wajah kita
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya
Berjalan diam-diam ternyata lebih bermakna
Semuanya berbicara sejujurnya
Sepucuk Surat Cinta
Coba kau tinggalkan aku sendiri
untuk belajar menahan kerinduan
dan untuk menimbang sampai seberapa
kadar cinta kasihku kepadamu,
sampai seberapa kesetiaanku padamu
Coba kau biarkan aku berfikir
apa yang mesti kukatakan padamu
Setiap orang selalu saja bicara
tentang masa depan dan masa silam
Aku akan jujur saja kukatakan, “aku cinta padamu.”
Kulihat kaki-kaki burung berdansa
Kudengar putik-putik kembang berdendang
Itukah pertanda aku jatuh cinta?
Itukah pertanda hatiku kembali tergugah?
Coba kau renungkan sekali lagi
di sisi manakah ‘ku harus berdiri
sebab ini semua tergantung padamu
sedang di sini telah kubuka tanganku
Sekarang tinggal bagaimanakah kau bersikap padaku
Kekerasanmu mulai aku sukai
Sikap-sikapmu pun telah kumengerti
Pandangan hidupmu aku pun setuju
walau kita ada di jalan berbeda
tetapi jelas bahwa tujuan kita sama, padaNya
Benarkah di satu sudutmu, Jakarta,
cintaku mulai tumbuh subur?
Atau semua ini hanyalah sejenak
seperti yang selalu aku dapati,
seperti yang selalu aku temui berakhir?
untuk belajar menahan kerinduan
dan untuk menimbang sampai seberapa
kadar cinta kasihku kepadamu,
sampai seberapa kesetiaanku padamu
Coba kau biarkan aku berfikir
apa yang mesti kukatakan padamu
Setiap orang selalu saja bicara
tentang masa depan dan masa silam
Aku akan jujur saja kukatakan, “aku cinta padamu.”
Kulihat kaki-kaki burung berdansa
Kudengar putik-putik kembang berdendang
Itukah pertanda aku jatuh cinta?
Itukah pertanda hatiku kembali tergugah?
Coba kau renungkan sekali lagi
di sisi manakah ‘ku harus berdiri
sebab ini semua tergantung padamu
sedang di sini telah kubuka tanganku
Sekarang tinggal bagaimanakah kau bersikap padaku
Kekerasanmu mulai aku sukai
Sikap-sikapmu pun telah kumengerti
Pandangan hidupmu aku pun setuju
walau kita ada di jalan berbeda
tetapi jelas bahwa tujuan kita sama, padaNya
Benarkah di satu sudutmu, Jakarta,
cintaku mulai tumbuh subur?
Atau semua ini hanyalah sejenak
seperti yang selalu aku dapati,
seperti yang selalu aku temui berakhir?
Biarkanlah Hati Yang Bicara
Coba diam sejenak, amati suara angin
Barangkali di sana ada yang engkau cari
Coba dekapkan wajahmu di bawah sinar lampu
Tak perlu kau katakan, rindumu telah terbaca ho..
Tumpahkanlah lewat nyanyian
Salah satu cara untuk menyiasati rindu
Kadang-kadang tanpa terasa
tetes air mata membasahi pipi
Coba katakan padaku apa yang engkau inginkan
Barangkali aku mampu melepaskan dukamu
Coba kau dekap hening terbang menembus waktu
Tak perlu kau risaukan luka dan kepedihan hm hm hm
Setidaknya aku dapat
mengajakmu larut dalam gelora nyanyianku
Kadang-kadang tanpa terasa
mataharimu telah bersinar ceria kembali
Simpanlah mimpimu dalam kehangatan mentari
ketika embun masih menggantung
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara
Kau tak pernah tahu kapan dukamu terobati
Meskipun hujan t'lah mulai turun
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara
Barangkali di sana ada yang engkau cari
Coba dekapkan wajahmu di bawah sinar lampu
Tak perlu kau katakan, rindumu telah terbaca ho..
Tumpahkanlah lewat nyanyian
Salah satu cara untuk menyiasati rindu
Kadang-kadang tanpa terasa
tetes air mata membasahi pipi
Coba katakan padaku apa yang engkau inginkan
Barangkali aku mampu melepaskan dukamu
Coba kau dekap hening terbang menembus waktu
Tak perlu kau risaukan luka dan kepedihan hm hm hm
Setidaknya aku dapat
mengajakmu larut dalam gelora nyanyianku
Kadang-kadang tanpa terasa
mataharimu telah bersinar ceria kembali
Simpanlah mimpimu dalam kehangatan mentari
ketika embun masih menggantung
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara
Kau tak pernah tahu kapan dukamu terobati
Meskipun hujan t'lah mulai turun
Pejamkan mata, rebahkan jiwa,
biarkanlah hati yang bicara
Apakah aku benar-benar memiliki kamu
Telah kuberikan semua yang ada didalam jiwa
Tak tersisa walau sekecil debu
Ku ikhlaskan goresan rasa namun kata yang indah
Selalu berlabuh di tempat yang salah
Hari sepi menikam dalam
Tak adakah secercah harapan
Biduk cinta yang hampir karam coba aku tahan
Sempat goyah sempat aku bosan
Hasrat hati yang kini terganggu oleh rasa ragu
Kemanakah rindu yang kemarin
Ungkapkanlah isi hatimu
Jangan pernah berpaling dariku
Tunjukkanlah rasa cintamu
Jangan sampai aku bertanya
Apakah aku benar-benar memiliki
Apakah aku benar-benar memiliki
Kamu
Tak tersisa walau sekecil debu
Ku ikhlaskan goresan rasa namun kata yang indah
Selalu berlabuh di tempat yang salah
Hari sepi menikam dalam
Tak adakah secercah harapan
Biduk cinta yang hampir karam coba aku tahan
Sempat goyah sempat aku bosan
Hasrat hati yang kini terganggu oleh rasa ragu
Kemanakah rindu yang kemarin
Ungkapkanlah isi hatimu
Jangan pernah berpaling dariku
Tunjukkanlah rasa cintamu
Jangan sampai aku bertanya
Apakah aku benar-benar memiliki
Apakah aku benar-benar memiliki
Kamu
Sendiri
Bunga berguguran..
Bunga berjatuhan...
Bagai hatiku ini...
Sedih...
Oh... sedih..
Hari yang mendatang..
Embun beterbangan..
Bagai... hatiku ini
Sedih...
Oh... Sedih..
Dia yang telah pergi
Tak akan datang lagi..
Tak tahu
Bagaimana
Hatiku ini...
Sedih..
Oh... Sedih..
Sendiri..
Kusendiri...
Menyepi..
Ku menyepi...
Tiada harapan...
(Lagu Lama yg Indah)
Bunga berjatuhan...
Bagai hatiku ini...
Sedih...
Oh... sedih..
Hari yang mendatang..
Embun beterbangan..
Bagai... hatiku ini
Sedih...
Oh... Sedih..
Dia yang telah pergi
Tak akan datang lagi..
Tak tahu
Bagaimana
Hatiku ini...
Sedih..
Oh... Sedih..
Sendiri..
Kusendiri...
Menyepi..
Ku menyepi...
Tiada harapan...
(Lagu Lama yg Indah)
Langganan:
Postingan (Atom)